Newest Post
// Posted by :Ridho Suryawaldi
// On :Selasa, 26 Juni 2012
Kita akan membicarakan tentang HIV/ AIDS, penyakit
yang sedang mengancam peradaban manusia.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh,
sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS
disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV.
sedangkan HIV (Human
Immunodeficiency Virus) itu sendiri
adalah Virus yang menyerang sistim
kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Orang yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan
infeksi penyakit lain karena system kekebalan tubuhnya menurun atau hilangnya
daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi terus secara
drastis
Siapa
sajakah yang dapat mengidap HIV/AIDS ?
Setiap orang, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda dari negara
manapun juga, agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV dan AIDS tidak terbatas pada sekelompok
orang, kelamin atau jabatan tertentu
Bagaimana HIV, melemahkan
system kekebalan tubuh manusia?
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan
Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi
wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, Virus akan
dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya,
daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi
tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi
Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut.
Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus
lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita
bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah
seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam
jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk
darah lainnya. Apabila sedikit darah
atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah
secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan
orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah:
senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk
darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa
terjadi, namun resikonya sangat kecil.
Dengan demikian
cara-cara penularannya adalah sebagai berikut :
·
Penularan lewat
senggama :
Pemindahan yang paling
umum dan paling
sering terjadi ialah
melalui senggama, dimana
HIV dipindahkan melalui
cairan sperma atau
cairan vagina. Adanya luka pada
pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah sebabnya
pelaku senggama yang tidak wajar
(lewat dubur terutama), yang cenderung
lebih mudah menimbulkan
luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
·
Penularan lewat
transfusi darah :
Jika darah yang
ditranfusikan telah terinfeksi
oleh HIV , maka virus HIV akan
ditularkan kepada orang
yang menerima darah,
sehingga orang itupun
akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini
hampir 100 %.
*
Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui
:
v Penggunaan akupunktur (tusuk
jarum), tatoo, tindikan.
v Penggunaan alat suntik atau
injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh
petugas kesehatan liar.
·
Penularan lewat
kehamilan :
Jika ibu
hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi
HIV , maka HIV dapat menular ke
janin yang dikandungnya melalui
darah dengan melewati plasenta. Risiko
penularan Ibu hamil ke janin yang
dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko
ini mungkin lebih besar kalau ibu telah
menderita kesakitan AIDS (full blown).
Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS ?
Kita semua, khususnya remaja
harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena kalau seorang remaja tertular HIV, maka
keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur lebur. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
·
[A] : Abstinence) alias PUASA bagi remaja yang belum menikah. Jangan dekat-dekat senggama.
Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri sendiri
sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun resikonya paling kecil.
Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu
berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal
jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.
·
[B] : Be Faithful alias
Setia Pasangan Hidup bagi
mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian
besar satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4
istri, namun yang penting kesetiaan dari semua fihak, baik istri maupun suami.
Di sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan
keluar sementara yang paling tidak beresiko.
·
[C] Condom alias
Kondom bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah
para suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih
terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS, dan
melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur,
patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan
suami-istri di mana salah satu menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat
dianjurkan untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang
penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil dipraktekkan) melindungi
keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari
sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang
sangat penting ialah:
·
Hindari transfusi, dengan
selalu berhati-hati. Bila
terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa
darah yang ditransfusi
adalah darah yang
telah diperiksa oleh Unit Kesehatan Transfusi
Darah (UKTD) PMI sebagai
darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria dan sifilis).
·
Hindari suntik-menyuntik. Sebagian
besar obat sama atau lebih efektif diminum daripada
disuntikkan. Bila terpaksa disuntik,
yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
·
Berhati-hatilah dalam menolong orang
luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
·
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke
dokter.
Mengetahui Kesehatan
Reproduksi
Tuhan menciptakan Pria dan wanita dengan kelamin yang berbeda, tidak lain
adalah untuk melaksanakan tugas reproduksi. Dalam tugas reproduksi ini dalam
rangka memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi untuk membawa rahmat dan
kesejahteraan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk memelihara dan
menjaga kesehatan alat reproduksi kita masing-masing.
Fungsi Reproduksi :
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang yang
berfungsi untuk berketurunan sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan
manusia sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itu
manusia diberi alat-alat reproduksi.
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Pria ?
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian dalam
maupun bagian luar. Alat reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Buah zakar (Penis) dan (2).
Skrotum (Kantung buah pelir). Sedangkan alat
reproduksi bagian dalam terdiri atas : (3). Sepasang Buah Pelir
(Testis), (4). Saluran reproduksi (Vas Deferens), (5).
Kelenjar kelamin, (6). Saluran kemih penis (Uretra Penis). Uretra Penis
merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari
Saluran Reproduksi (Vas Deferens), (7). Kandung Kemih (Vesika Urinaria),
Kandung Mani (Vesika Seminalis). Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada
sekitar daerah Kelenjar Postrat. Buah pelir (Biji kemaluan) ini berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar
kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah kelamin tersebut dinamakan
Air Mani yang disimpan dalam kantung mani dan dipancarkan keluar melalui
uretra penis (saluran kemih di penis).
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Wanita?
Alat dan fungsi reproduksi wanita terdiri atas
bagian dalam dan bagian luar. Alat reproduksi bagian
luar terdiri atas : (1). Celah Luar (Vulva), (2). Sepasang Bibir Besar (Labium
Mayora) dan (3). Bibir Kecil (Labium Minora) yang terdapat disebelah kanan kiri
Vulva. Di sebelah dalam dari Vulva terdapat (4). Kelentit (Clitoris), semacam
Penis pada pria yang tumbuh mengecil, namun sangat peka karena penuh urat
syaraf. Ke Vulva ini bermuara
dua saluran, yaitu
(5). Saluran Kemih dan (6). Liang Senggama (Vagina). Didalam
vagina (tepatnya dimulut vagina) terdapat adanya (7). Selaput dara (Hymen). Alat reproduksi bagian
dalam terdiri atas: (8). Sepasang Indung Telur (Ovarium),
(9). Sepasang Saluran Reproduksi (Tuba Fallopi), serta
(10). Rahim (Uterus). Di dalam Ovarium terdapat gelembung folikel
penghasil sel telur (ovum). Setiap
bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan diovulasikan keluar menuju
ke Tuba Fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi, karena disiapkan untuk
menyusui bayi hasil kelahiran. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada,
dan daerah-raerah sekitarnya sangat sensitif dan mudah dirangsang. Kadang
disebut daerah erotik.
Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS)
Berbagai jenis Infeksi menular seksual (IMS) serta HIV/ AIDS sangat
berpengaruh pada tingkat kesehtan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan
reproduksi pada khususnya karena pada umunya berbagai penyakit IMS dan HIV/AIDS
berkaitan langsung dengan system reproduksi manusia.
Infeksi Menular Seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. IMS
akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
IMS perlu mendapat perhatian, karena IMS dapat
menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak
diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit
berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk remaja perempuan, perlu disadari
bahwa resiko untuk terkena IMS lebih besar daripada laki-laki sebab alat
reproduksinya lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih para karena gejala
awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah.
Apakah Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang
umum terjadi di Indonesia?
1. GO (GONOROE) ATAU KENCING
NANAH
Penyebab: kuman gonokokus.
Masa tunas: 1-5 hari.
Tanda/gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis,
- keluar nanah, akhirnya
penis bisa hancur.
Pada wanita sering tanpa gejala. Bila gawat,
radang kelenjar di Labia Mayor.
Bayi lahir bisa buta bila ketularan.
Pengobatan: penisilin dan
antibiotika lain, bisa sembuh dengan sempurna.
2. SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebab: Treponema pallidum
Masa tunas: 2-4 minggu
Tanda/gejala: tahap-1 : luka di
kemaluan, hilang dalam beberapa hari
tahap-2 : demam,
sakit kelenjar
tahap-3 : (beberapa
tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, kerusakan syaraf dan otot (jalan
seperti ayam jantan).
Pengobatan: penisilin dan
antibiotika lain; pengobatan dini berhasil baik, bila
terlambat, tak bisa sembuh.
3. AIDS
: dibahas dalam Modul yg terpisah.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS) Lain (umumnya tidak terlalu
berbahaya).
* Ulkus Molle: disebabkan kuman hemofilus, banyak
benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.
* Limfogranuloma
Venereum: disebabkan virus,
berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, mudah menyebar ke
mana-mana.
* Herpes Genitalis:
disebabkan Virus Herpes, berupa
gelembung berair di sekitar kemaluan, mudah ditulari penyakit lain yang bisa
menjadi berbahaya.
* Kondiloma Akuminata :
disebabkan virus, menimbulkan banyak
kutil di sekitar kemaluan.
* Kandidiasis
genetalis : disebabkan oleh jamur Candida
albicans pada alat
kelamin
* Trikomoniasis : disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan menyerang saluran kemih
Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir
tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004
– 2009, yang merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan
persepsi, gerak dan langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa
mendatang. Dengan hasil antara lain, Bidang
Pelayanan Kesehatan dan Sosial
dengan ruang lingkup kebijakan Bidang Penanganan HIV/ AIDS.
a.
Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal
PMI dan juga untuk eksternal PMI
b.
Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap anti stigma dan
diskriminasi
c.
Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti stigma dan
diskriminasi, perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI
Tiga Pilar dan GIPA principle penanggulangan bidang HIV/ AIDS
Sesuai
dengan kebijakan di lingkungan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, maka
kegiatan-kegiatan di seputar penanggulangan HIV/AIDS mengacu pada tiga pilar,
meliputi :
1.
Pencegahan (Prevention)
2.
Perawatan dan Dukunga
(Care and Support)
3.
Anti stigma dan
diskriminasi (Non stigma and discrimination)
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ketiga
pilar tersebut kita mengenal istilah GIPA Principle (Greter Involvement of
People with AIDS), adalah suatu prinsip/ asas yang menganjurkan keterlibatan
ODHA secara lebih besar. GIPA di deklarasikan dalam KTT tentang AIDS di
Paris 1994 dimana Indonesia termasuk Negara yang menanda tangani deklarasi
tersebut.
Kegiatan di bidang HIV/AIDS
1. Preventif (Pencegahan)
Meliputi kegiatan:
a. Advokasi
terhadap Penguru dan staf PMI, Pemda, Sekolah
dan Tokoh masyarakat
b. Sosialisasi/ promosi (KIE),
dilingkungan sekolah/ kampus, pusat
keramaian, High risk Group, Radio dan media cetak
c. Jejaring,
Koordinasi (stakeholder, NGO’s), Kerjasama
(Pemko, NGO’s, Lembaga Donor)
d. Community Intervention
e. Behavioral Change Comunication
f. Pendidikan Sebaya
2. Perawatan dan dukungan (Care and Support)
Meliputi kegiatan:
a. Information Center
b. Hotline HIV/AIDS
c. Home Base Care
d. Counseling Pre dan Post Donor
e. Rujukan Odha ke rumah sakit
f. Support Odha di RS
g. Penyediaan Darah dan produk darah Aman HIV
(Screening)
3. Anti Stigma dan diskriminasi terhadap Odha
Meliputi kegiatan:
a. Menyelenggarakan lomba-lomba yang melibatkan
Odha sebagai OC dan masyarakat umum sebagai sasaran
b. Memberdayakan Odha sebagai relawan PMI
c. Menghadirkan Odha dan Ohida pada acara
dukungan terhadap Odha dan Penyuluhan-penyuluhan HIV/AIDS
d. Pemasangan Banner seruan-seruan PMI Peduli
HIV dan anti stigma & diskriminasi terhadap Odha (Banner, kartu pos, kartu
ucapan)
e. Malam renungan Aids
f. Aids Walk PMI Peduli Aids
g. Conser music Peduli Odha
Sumber: Konsep Dasar Pendekatan PRS
SMA Negeri 1 Selong