Newest Post
// Posted by :Ridho Suryawaldi
// On :Sabtu, 30 Juni 2012
Aras adalah seorang gadis yang sangat cantik, dengan bulu mata yang panjang dan lentik serta rambut yang panjang melewati bahu. Sewaktu kecil Aras sering berkunjung ke rumah neneknya yang ada di desa.
Kini Aras telah dewasa. Ketika Aras sedang
melakukan Ospek penerimaan Mahasiswa baru di salah satu kampus di Jakarta. Aras,
untuk pertama kalinnya bertemu dengan seorang laki-laki bernama Bagus, badannya
tinggi dan atletis, Bagus jugaseorang pemain besket. Dari situlah mereka mulai
dekat hingga akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Suatu
ketika Johan dan Meilan mengajak Aras dan Bagus berlibur ke Gunung Guntur, ke
curug citiis, sebuah air terjun yang berada di puncak gunung.Garut, Hot Springs
Resort. Tempat penginapan yang dikelilingi oleh dua gunung Papandayan dan Guntur. Keempat anak muda itu
setelah seleasai membersihkan badan, mereka berkumpul di teras, menikmati
pemandangan yang telah punah di Jakarta sambil merasakan kedekatan pada kekasih
mereka masing-masing.
Setelah matahari benar-benar tenggelam dan
udara dingin semakin menusuk badan, tiba-tiba Johan keluar dengan membawa
sebuah minuman, yang setelah mereka minum ada yag dirasakan manis dan agak
panas.Malam semakin larut dan udara pun makin dingin. Hasrat yang selama ini
terpendam kini muncul akhirnya Aras dan Bagus pun melakukan hal layaknya
pasanganan suami-istreri.
Beberapa
waktu setelahnya Aras meraskan kenjanggalan dalam dirinya, ia sering merasakan
pusing disertai mual, ia pun telah beberapakali telat haid. Aras pun mulai
curiga dan memeriksakan, ternyata Aras positif hamil, Aras sedikit syok dengan
kabar tersebut. Ia lalu menceritakan kejadian ini pada sahabatnya Meilan,
Meilan pun terkejut dengan pengakuan Aras tersebut. Pada akhirnya Aras
memberitahu Bagus tentang kehamilannya, Bagus tidak terlalu terkejut karena ia
telah menduga hal ini telah terjadi.
Bagus
adalah seorang peria yang bertanggung jawab oleh karena itu ia mau megikuti
apapun yang menjadi pilihan aras, memintanya bertanggung jawab atapun
membuunuhnya (aborsi). Aras pun sempat berfikir untuk mengborsi janin yang di
kandungnya tapi niat tersebut tidak jadi ia laksanakan.
Bagus datang ke
keluarga Aras untuk melamarnya, tapi sebuah tampran melayang ke pipi Bagus,
ayah Aras sangat marah, kemudian ayah Aras meminta Bagus pulang dan kembali
dengan mambawa kedua orang tuanya untuk melamar puterinya, Bagus terdiam, ia
ingat ayahnya telah pergi meninggalkan ibu dan dirinya sewaktu kecil, tapi karena suasana ia mengurungkan
niatnya untuk memberi tahu. Selama itu ia dan Aras tidak boleh berkomunikasi
atupun bertemu.
Karena mengetahui
anaknya hamil ayah Aras mengungsikan Aras ke rumah neneknya di kampung.
Sementara itu Bagus menemui ibunya dan memberitahu ibunya, ketika mendengar
penjelasan Bagus tentang Aras dan keinginannya untuk mencari ayahnya, Suryani
jatuh sakit dan langsung di bawa ke rumah sakit oleh Bagus dan Sriyani, adik
dari Suryani.
Setelah mendapat
penjelasan dari Sriyani, Bagus lalu pergi ke pasar Kopro, Tanjung Duren,
Jakarta Barat. Untuk mencari ayahnya yang dulu
sempat bekerja di toko “CANTIK” (toko kakeknya). Setelah menemukan toko
yang dimaksud dia bertemu dangan pamannya yang bernama Hariman beserta
isterinya. Setelah mendapat informasi
dan diberi sebuah alamat beserta nama teman lamanya Limanto (ayah Bagus), Bagus
pun pamit dan menuju alamat yang dimaksud.
Sementara itu Aras yang
berada di desa neneknya, bertemu dengan teman lama yang bernama Lastri, yang
dulu sangat akrab dengan Aras, nkini
Lastri telah memiliki seorang puteri yang bernama Eci. Selama berada di sana
Aras selau bersama Lastridan Eci.
Jalan itu bernama Latuharhari.
Berada di dekat kawasan Pasar Rumput, Menteng. Tapi orang-orang lebih mengenalnya
dengan sebutan Taman Lawang. Bagus menelusuri tempat itu dan akhirnya menemukan
sebuah salon yang ditunjukkan almat tersebut.
“Maaf .” Kata Bagus. ”
Bisa ketmu Meri?”
“ Ya, eke sendiri. “Ada
apa ya?”.
Bagus langsung saja
menanyakan tentang ayahnya. Meri terkejut, karena dia sudah lama tidak bertemu
dengan Limanto. “Dia sudah tinggal lagi di Jakarta”, kata Meri. Kemudian Meri
memberikan sebuah alamat dari buku sakunya. “Ini alamat terakhir yang saya
tahu, mudahan tidak berubah”. Bagus pun
pamit pulang, setelah menyalin alamat tersebut.
Sebelum pergi Yogyakarta,
Bagus pergi ke Rumah Sakit dimana ibunya dirawat. Kemudian bagus pergi ke
Yogyakarta untuk mencari ayahnya, selama di Yogyakarta, Bagus tinggal di rumah
Ali, temannya sesama pendemo. Selama beberapa hari dalam pencarian, Akhirnya Bagus
menemukan alamat yang dicari. Alamat tersebut mengarah ke sebuah salon, Bagus
dengan ragu-ragu masuk ke Salon tersebut, di sana Bagus bertemu dengan Lilis,
salah satu waria yang bekerja di sana.
Bagus bertanya pada Lilis tentang
keberadaan ayahnya Limanto sekarang, lalu Bagus mengeluarkan sebuah foto dengan
gambar Suryani, Limanto, dan Bagus, seketika itu pun Lilis terkejut dan tak
bisa berkata. Dengan terbata-bata Lilis mengatakan esok lusa Bagus datang ke
sini lagi karena Limanto, lusa akan datang untuk menagih uang sewa. Dengan hati
yang gembira bagus memberikan alamat tempat ia menginap sekarang, serta no HP
Bagus sendiri.
Tetangga
di dekat rumahnya Lilis di panggil Mas Anto. Lilis adalh seorang waria yang
kehidupannya tak lepas dari lelaki hidung belang yang hanya membutuhkan
uangnya, contohnya seperti Bule. Suatu hari Bule datang ke rumah Lilis untuk
meminta uang pada Lilis dengan menjual
raganya, Lilis dengan rasa kantuk setelah semalaman show karena diundang oleh
Pak Camat, membuka pintu rumahnya, Bule langsung merayu Lilis agar mau
memberinya uang dengan menjual raganya, Lilis berusaha sekuat tenaga menolaknya
dengan membentaknya berkali-kali, peria itu lalu mengeluakan pisaku lipat dari
sakunya dan langsung mengayunkannya sehingga tangan lilis pun terluka, bule
lalu mencekik leher Lilis, Lilis meraba-raba benda yang jatuh dari rak piring
akibat menghantam tubuh Lilis, tangan Lilis berhasil memegang pisau dapur dan
lansung menusukannya tepat di jantung Bule, Bule langsung terjatuh dan pingsan.
Lilis
langsung dibawa ke rumah sakit oleh Miske yang datang ke rumah Lilis. Dalam
keadaan yang masih lemah Lilis berpesan pada Miske untuk membawa anaknya yang
bernama Bagus kehadapan Lilis, Miske pun berjanji untuk membawa Bagus. Setelah
mendapat keterangan dari Lili bahwa Bagus akan datang ke salon besok. Miske pun
dapat bertemu dengan Bagus dan menjelaskan bahwa Lilis, seorang waria yang
ditemuinya kemarin lusa itu adalah ayahnya. Seketika itu Bagus terkejut ia
tidak menyangka, kemudian Miske membawa Bagus ke tempat Lilis. Di sana, saat Bagus berjumpa
dengan Limanto suasana haru menyelimuti ruangan tempat Lilis / Limanto dirawat.
Kini Bagus tidak
memaksakan ayahnya untuk melamar
Aras. Setelah bertemu dengan ayahnya
Bagus kembali ke Jakarta, ke rumah Sriyani tempat ibunya berada, untuk
memberitahu bahwa ia telah bertemu dengan ayahnya. . Ibunya hanya tersenyum dan
menyuruh Bagus agar menikahi Aras tanpa bantuannya karena keadaannya masih
lemah.
Sementara itu Ayah dan
Ibu Aras kini merasa bersalah karena telah bertindak terlalu keras kepada Aras
dan Bagus, sehingga Ayah dan ibu Aras sepakat untuk menikahkan Aras dan Bagus.
Oleh karena itu orang tua Aras menjembutnya di rumah neneknya, dan mereka pun
memanggil Bagus untuk datang menemui mereka.
Bagus datang tanpa
membawa orang tuanya, ia berfikir nanti setelah ibunya mulai membalik ia akan
membawanya ke sini. Bagus duduk dengan sangat sopan, lalu menceritakan semua
yang dia lakukan kepada orang tua Aras. Ayah Aras lalu bertanya pada Bagus
tentang kesiapannya untuk menikahi Aras, Bagu menjawab dengan sangat sopan.
Kemudian Ayah Aras saling memandang dengan isterinya, seperti ada kesepakatan
di antara mereka tentang suatu hal.
Tiba-tiba Aras muncul
dengan berpakaian serba putih, keduaya saling mendekat. Keduanya saling
berpelukan, ada titik-titik air mata dari kedua mata Aras, Air mata bahagia,
yang juga dirasakan oleh Bagus.
Tamat
RESENSI :
Judul : jejak keruh
Cipt : Hamzah Paudi Iilyas
Jml halaman : 298 ‘halaman
Jenis buku : Novel
Tahun terbit : September 2008
Penerbit : Grafidia ( PT Grafindo Media Pertam )
Kelbihan : Novel ini dibuat dengan bahasa yang sederhana,
mudah di pahami, alur ceritanya jelas
Kelemahan : Alur ceritanya mudah di tebak
Interinsik :
Tema :
seorang pemuda yang berkelana untuk mencari ayahnya yang telah pergi
demi bertanggung jawab pada Aras
yang hamil di luar nikah.
Tokoh ; aras,
Bagus, Suryani,Limanto/Lilis, Sriyani, Miske, Bule, Ayah dan Ibu Aras, Hariman
dan isteri, Meri.
Penokohan :
………………………………………………………………………………………
Alur : Campuran (maju, mundur)
Setting : Jakarta , Gunung Guntur, Yogyakarta
Sudut Pandan : Orang ketiga serba tahu
Gaya bahasa :
personifikasi ( Dua ekor burung burik sedang bermain jungkat-jungkit pada
sebuah ranting……………….)
Amanat : 1. Dalam
melakukan sesuatu hal harus dipertimbangkan akibat yang ditimbulkan bagi diri
sendiri maupun orang lain.
2. Kita dalam
berbuat harus berani bertanggnung jawab walau semua itu pahit untuk dijalani.
Eksterinsik :
L.B sosial : akibat
lingkungan sosial.menggambarkan kehidupan anak remaja yang sangat bebas
sehingga hamil di luar nikah.