Newest Post
// Posted by :Ridho Suryawaldi
// On :Kamis, 21 Juni 2012
BUMI
Melihat Keindahan Bumi
Tercinta
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Bumi
adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda
dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari
empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa
dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan
tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan
magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet
kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Putaran
rotasi bumi pada
poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam
Bentuk
planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter
dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan
sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota
Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Jagat Raya Dan Tata Surya
1. Galaksi
Apakah yang dimaksud jagad raya? Bagaimanakah
bentuk galaksi? Konsep jagad raya membahas sebaran atau kedudukan benda-benda
langit yang bertebaran secara bebas dalam suatu ruang (spaces) yang tak
terhingga luasnya. Konsep jagad raya yang dimaksud di atas adalah benda-benda
langit yang dinamakan manusia “galaksi-galaksi”. Di dalam galaksi tersebut
terdapat berjuta-juta bintang yang bebas, tetapi teratur sesuai dengan aturan
hukum alam masing-masing sehingga satu sama lain secara teoritis tidak mungkin
terjadi benturan. Galaksi adalah kumpulan planet, bintang, gas, debu, nebula,
dan benda-benda langit lainnya yang membentuk pulau-pulau di dalam ruang hampa
jagad raya.
Sesungguhnya benda-benda langit yang bertaburan di
angkasa raya, masing-masing terikat pada suatu susunan tertentu. Kalau kita
melihat langsung ke langit pada malam hari, terlihat di sana berjuta-juta bintang. Satu bintang di
langit, jika kita cermati dengan menggunakan alat teropong, sebenarnya merupakan
kumpulan dari berjuta-juta bintang. Jarak bumi kita yang sangat jauh
menyebabkan mereka tampak seperti satu bintang saja. Begitu jauhnya dan begitu
banyaknya bintang-bintang yang menjadi satu kesatuan itu sehingga kelihatan
rapat dan akan terlihat seperti kabut saja.
Sejak zaman dahulu manusia telah menyelidiki
bagaimana terjadinya bumi begitu banyak teori dikemukakan sehingga
berkembanglah usaha untuk menyelidiki benda-benda langit, matahari dalam suatu
sistem tata surya. Untuk mengetahui secara baik teoritis maupun hipotesis
(dugaan sementara), para ahli sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi.
Keberadaan galaksi dapat dilihat atau dideteksi
dengan teleskop. Beberapa bentuk galaksi di jagad raya, antara lain, sebagai
berikut.
a. Galaksi bentuk
spiral. Pada galaksi ini terlihat adanya roda-roda Catherina di
dalamnya, dengan lengan-lengan berbentuk spiral yang keluar dari pusat yang
terang. Sekitar 60% dari galaksi berbentuk spiral.
b. Galaksi bentuk
spiral berpalang. Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu
pusat keluar lengan-lengan spiral galaksi. Sekitar 18% dari jumlah galaksi di
jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-spiral yang terpotong.
c. Galaksi bentuk
elips. Galaksi ini berbentuk
elips, dari berbentuk hampir menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang
sangat lonjong seperti bola rugby. Sekitar 18% galaksi di jagad raya berbentuk
elips.
d. Galaksi bentuk
tak beraturan. Galaksi berbentuk tak beraturan, atau tidak mempunyai
bentuk tertentu, sekitar 4% galaksi di jagad raya berbentuk tak beraturan.
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
(1) sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri
dan bukan merupakan cahaya pantulan;
(2) antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai
jarak jutaan tahun cahaya;
(3) galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada
di luar Galaksi Bimasakti;
(4) galaksi punya bentukan tertentu, misalnya:
bentuk spiral, bentuk spiral berpalang, bentuk elips, dan bentuk tidak
beraturan.
Ruang antara galaksi yang satu dengan yang lainnya
berisi zat intergalaksi yang juga dapat disebut zat interstellair yang
berisikan proton, elektron, dan ion lain yang bergerak simpang siur dalam jagad
raya. Ahli astronomi yang banyak menjelaskan tentang galaksi, antara lain:
Edwin Hubble, Nu Mayol, dan Harlow Shapley.
2. Jagad Raya / cosmos
Apakah yang disebut jagad raya? Bagaimanakah
bentuk jagad raya? Teori-teori jagad raya telah banyak dikemukakan para ahli
astronomi. Teori ini telah berkembang sepanjang waktu sejalan dengan
kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan manusia. Para
ahli astronomi telah banyak mengungkap rahasia alam semesta, jika manusia
melihat ke angkasa seolaholah batas pandang kita berbentuk setengah lingkaran
dikatakan para ahli astronomi “Bola Langit”.
Bola langit adalah suatu ruang (space)
yang tak terhingga luasnya dan seolah-olah berbentuk lingkaran (seperti bola). Jagad raya adalah alam semesta yang sangat
luas dan tidak terukur, terdiri atas berjuta benda-benda angkasa, dan
beribu-ribu kabut gas atau kelompok nebula, kemudian kabut gas tersebut
tersusun menjadi gugusan bintang. Proses tersebut tidak berlangsung cepat,
tetapi terbentuk berjuta-juta tahun lamanya. Galaksi kita, yaitu Bimasakti, terletak di antara kabut gas tersebut,
yang mempunyai bentuk spiral. Selain itu,
terdapat kabut spiral lain yang terkenal yaitu kabut Andromeda
yang letaknya paling dekat dengan Bimasakti.
Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way (Inggris)
dan De Melkweg (Belanda), astronom yang pernah menyelidiki
galaksi ini di antaranya Kapteyn Seeliger, Charlier,
dan Shapley. Galaksi Bimasakti dapat
disimpulkan sebagai berikut.
(1) Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah
gugusan bintang sagitarius ± 35 juta tahun cahaya dari matahari.
(2) Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram,
dan porosnya sebagai inti sistem.
(3) Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa matahari yang sebagian besar tidak
terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.
(4) Garis tengah susunan perbintangan
80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000 tahun cahaya sampai mencapai
15.000 tahun cahaya di tengahnya.
(5) Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun
cahaya dari pusat sistem galaksi.
(6) Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai
sistem lokal dalam ruang matahari berada.
Kecepatan berputar 450 km/detik dalam waktu 225
juta tahun (kosmis) untuk sekali berputar lengkap. Benda angkasa lain yang
berupa bintang-bintang juga bertaburan di langit. Bintang memancarkan cahaya
dan panas sendiri karena suhu yang tinggi. Salah satu contoh bintang adalah
matahari.
Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya
adalah sebagai berikut.
a. Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini dikemukakan oleh Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling
menjauhi, yang berarti jagat rayamengembang menjadi lebih luas.
b. Teori Ledakan Besar
Teori ini menjelaskan bahwa dahulu kala
galaksi-galaksi pernah saling berdekatan dan berasal dari massa
tunggal, kemudian dalam keadaan massa
tunggal jagad raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan
tingginya suhu tersebut menimbulkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal sehingga
terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya. Salah satu
pendukung teori ini adalah Stephen Hawking,
seorang ahli fisika teoritis.
c. Teori Keadaan Tetap
Teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang
berupa hidrogen telah mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad
raya. Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle.
Di dalam teori ini dijelaskan pula bahwa jagad raya tetap keadaannya dan akan
selalu tampak sama. Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang
dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu
mengalami perubahan.
Berikut beberapa anggapan mengenai jagad raya.
a. Anggapan Antroposentris
Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya.
Anggapan ini muncul sejak manusia primitif. Bangsa Ibrani pada masanya
menganggap langit disangga oleh tiang-tiang raksasa, sedangkan matahari, bulan,
dan bintang melekat di langit serta hujan yang turun melalui jendela-jendela
yang berada di langit. Anggapan ini bermula dari konsep alam semesta bangsa Babylon.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa
bumi merupakan pusat alam semesta dan pusat
segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi. Anggapan ini
muncul kira-kira pada abad ke-6sebelum Masehi. Keberadaan anggapan Geosentris
juga didukung oleh beberapa ilmuan, seperti: Plato,
Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.
c. Anggapan Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat
jagad raya. Anggapan ini muncul sejak berkembangnya penelitian yang
didukung oleh peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat keingintahuan
ilmuwan yang memunculkan gagasangagasan kritis.
Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung
oleh beberapa ilmuwan, seperti: Galileo, Isaac
Newton, Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.
3. Tata Surya / solarsistem
Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang,
sedangkan matahari kita adalah salah satu bintang yang berada di dalam
Bimasakti. Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari mempunyai
sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut Tata Surya. Jadi,
sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan semua benda langit yang
beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu Matahari, dan delapan
planet termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang mengelilinginya.
Untuk membantu pemahaman kita tentang alam
semesta, jagad raya, galaksi, dan Tata Surya serta planet-planet kita,
cermatilah gambar perbandingan benda-benda langit.
Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet
berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet
dalam dan planet luar.
Planet-planet dalam adalah planet-planet yang lintasannya di antara Bumi dan
Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.
Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari
lebih besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari,
yang terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Beberapa hal penting
mengenai keberadaan planet-planet sebagai berikut.
(1) Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima
dari Matahari kemudian dipantulkan kembali, artinya planet
tidak mempunyai cahaya sendiri
(2) Planet-planet berkilauan dan tidak
berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati.
(3) Planet-planet terlihat sebagai keping atau
cakram jika dilihat dengan teropong.
(4) Bidang lintasan planet-planet berbentuk elips.
(5) Arah peredaran planet-planet mengelilingi
matahari antara satu dengan yang lain sama.
(6) Kebanyakan planet-planet mempunyai satelit
pengiring seperti bulan pada planet Bumi.
Tata Surya kita memiliki sembilan planet yang
diklasifikasikan berdasarkan letak dan sifat fisiknya. Berdasarkan letaknya
planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet
Inferior dan Planet Superior,
sedangkan berdasarkan sifat fisiknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Teresterial dan Planet Raksasa.
1. Planet Inferior dan Planet Superior
Pembagian ini dikemukakan
oleh Copernicus. Planet Inferior adalah planet-planet yang memiliki orbit lebih
kecil daripada orbit Bumi, yaitu: Merkurius, Mars, dan Venus. Planet Superior adalah planet yang memiliki orbit lebih besar
daripada orbit Bumi, yaitu: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
2. Planet Teresterial dan Planet Raksasa
Planet Teresterial dan Planet Raksasa disebabkan
sifat fisik dari planet. Planet yang mengitari melalui matahari dikelompokkan
atas empat Planet Teresterial dan empat Planet Raksasa. Pluto tidak
diikutsertakan karena sifat fisiknya yang berbeda. Pluto merupakan planet
terluar yang terdiri atas campuran es dan batuan. Dinamai Planet Teresterial
karena sifat planet itu hampir sama dengan bumi (terra = bumi;
bahasa Latin). Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah. Planet
Teresterial adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Dinamai Planet Raksasa (Planet Jovian)
karena sifat planet ini hampir sama dengan Jupiter (Jove = Jupiter;
bahasa Romawi). Material keempat planet ini sebagian besar berupa cairan
dengar.
Batas antara Planet Teresterial dan Planet Raksasa
terdapat Asteroid yang jumlahnya ribuan.
Planet-planet yang mengelilingi matahari mempunyai
ukuran yang berbeda-beda. Demikian juga jarak dengan matahari dan waktu yang
dipergunakan untuk mengelilingi matahari.
a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan
matahari dan juga paling kecil di antara semua planet. Garis tengah planet ini
kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi
matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak
Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.
b. Venus
Venus adalah planet kedua setelah Merkurius.
Planet ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena
jaraknya yang relatif dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang
lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang
diperlukan untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya
selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah
108.210.000 km.
c. Bumi dan Bulan
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya.
Dari sembilan planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk
hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak
mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak
bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi
atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi
matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar
kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan
bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu
Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit
atau sama dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit
bumi selama mengelilingi matahari.
Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi
mengelilingi Bumi selama 27 3 1 hari sampai 29 3 1 hari. Peredaran Bulan
mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi matahari.
d. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih
6.792 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih
697 haridengan rotasi selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah
air dan oksigen demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps,
yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan
dugaan adanya pergantian musim di sana.
Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora
dandaerah gurun. Mars mempunyai dua satelit, yaitu Dcimos (satelit luar)
dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada
tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah 227.940.000 km.
e. Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata
Surya kita. Diameternya lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2
massa seluruh
anggota Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari
paling cepat, yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan,
yaitu adanya unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya
hampir tidak berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar
kepadatan planet ini sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas
unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain
sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit,
yaitu 14 buah. Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi.
Empat dari satelit itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir
sebesar bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000
kilometer.
f. Saturnus
Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah
planet Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih
29–30 tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai
atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur
amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di
antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu
bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar.
Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan planet ini
memiliki 9 buah satelit.
Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10
sampai 100 meter saja, unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus.
Lebar cincin sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di
antara ke sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya.
Jarak antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.
g. Uranus
Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh
William Herschel di Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini
dinamakan Gregorium Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan
tetapi, para astronom menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut
dengan Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84
tahun dengan waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit.
Garis tengah planet ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa
sumbunya terletak sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan
Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.
h. Neptunus
Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun
1821 di Paris, Prancis. Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara
kembar Uranus, terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis
tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk
mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam.
Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang
diberi nama Tritondan Nereid.
i. Status Pluto dan Sedna
Pluto bukan lagi merupakan salah satu planet di
sistem tata surya kita. Voting yang dilakukan sekira 424 ahli astronomi dari
seluruh dunia menghasilkan keputusan dramatis sekaligus bersejarah, mencopot
status Pluto sebagai planet. Akibatnya, Pluto yang selama ini dikenal sebagai
planet terkecil dan menempati urutan kesembilan-harus “terpental” dari daftar
planet anggota tata surya. Dengan demikian, berdasarkan resolusi ke-26 IAU,
jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya delapan.
Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan
penambahan tiga anggota baru Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313.
Ceres adalah asteroid terbesar dalam sistem Tata Surya, Charon adalah satelit
(bulan) mayor Pluto, dan 2003 UB313 adalah objek yang berada di luar wilayah
Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt
(Sabuk Kuiper). Bersama tiga calon
anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto akan “menjalani” status
barunya sebagai dwarf planet alias planet kerdil. Para
ahli astronomi menyepakati definisi planet. Menurut kesepakatan itu, benda
angkasa disebut planet jika memiliki ukuran cukup besar dan berada tetap di
garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak tumpang tindih dengan
planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto tumpang tindih dengan orbit
Neptunus, sehingga secara otomatis (karena ukurannya lebih kecil) Pluto
terdiskualifikasi dari klasifikasi planet.
Pada tanggal 15 Maret
2004 astronomer dari Caltech, Gemini Observatory, dan Yale University
mengumumkan penemuan baru benda langit kesembilan dari matahari. Benda langit
ini dinamakan Sedna yang diambil dari nama
Dewi Laut di Arctik. Sedna ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari
ke bumi, dengan bentuk orbit yang ekstrem elips
Sedna adalah sebuah
objektrans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E. Brown (Caltech), Chad
Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz (Universitas
Yale) pada tanggal 14 November 2003. Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan
benda langit dalam Tata Surya terjauh yang pernah diamati pada saat itu.
Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km dengan massa 1,7 – 6,1×1021 kg. Perihelion Sedna
76,156 AU sedangkan aphelion-nya 975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu
12.000 tahun untuk satu kali mengorbit matahari.
4. Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya
Hasil pantauan teleskop dari Bumi planet-planet
terletak hampir pada satu bidang datar di sekeliling Matahari, melahirkan
perkiraan atau hipotesis atau teori yang hampir sama tentang terjadinya Tata
Surya, yaitu bahwa planet-planet lahir dari matahari atau kelahiran planet dari
ujud yang sama dengan matahari. Bidang datar tempat planet-planet yang hampir
sebidang dengan ekuator matahari memberikan penjelasan tentang massa asal planet itu
telah berputar sejak benda langit itu terbentuk.
Sebagian gas dari matahari yang terlepas dan
terus-menerus berputar adalah proses awal terbentuknya bumi kita. Jadi, Bumi
merupakan sebagian gumpalan gas yang berasal dari matahari. Walaupun terlepas dari
gumpalan induk, gumpalan besar tersebut tetap berputar terus-menerus
mengelilingi gumpalan induk yang lebih besar yaitu matahari. Beberapa gumpalan
besar lain yang terlepas dan terpisah dari gumpalan gas matahari tetap berputar
sehingga mengalami proses pendinginan dan menjadi padat. Beberapa gumpalan yang
mendingin dan memadat itu sekarang membentuk planetplanet yang mengelilingi
matahari yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Planet terakhir dan terjauh ditemukan melalui
rekaman teleskop ruang angkasa Spitzer yang diluncurkan 23 Agustus 2003, planet
tersebut dinamai Sedna. Sebagian gumpalan
tidak hanya terlepas dari planet-panet, tetapi juga bergerak berputar dan
mengelilingi gumpalan induknya (planet). Bulan dan satelit adalah gumpalan yang
terlepas dari planet. Walaupun saat ini Sedna merupakan planet terjauh dari
pusat Tata Surya, tidak tertutup kemungkinan akan ditemukan kembali planet yang
lebih jauh dari Sedna. Hal tersebut hanya akan terjadi jika kemampuan teknologi
dan ilmu pengetahuan tentang astronomi selalu dikembangkan keberadaannya. Bumi
yang terjadi dari pendinginan dan pemadatan gas terus-menerus berputar.
Perputaran ini menyebabkan Bumi bertambah dingin sehingga gas di atas bumi
berubah menjadi cairan dan padatan. Permukaan bumi yang terdiri atas cairan dan
padatan merupakan permukaan bumi yang dapat digunakan sebagai tempat dan
habitat hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lain.
Seluruh kejadian di atas memerlukan waktu yang
sangat lama. Proses terjadinya Bumi hingga menjadi tempat hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya telah terjadi berjuta-juta tahun lamanya. Bagian inti
Bumi merupakan gumpalan materi yang paling berat massanya, sedangkan kerak Bumi
didominasi oleh unsur magnesium dan silikon. Inti bumi lebih didominasi oleh
unsur besi dan nikel. Untuk mengukur ketebalan lapisan-lapisan penyusun kerak
bumi digunakan gelombang gempa, dan gelombang yang dipantulkan oleh suatu
lapisan tertentu sangat tergantung pada kecepatan gelombang pada lapisan itu.
Dengan menggunakan metode ini perkiraan ketebalan lapisan-lapisan penyusun
kerak bumi akan dapat diketahui.
Beberapa hipotesis yang menjelaskan proses
terjadinya Bumi dan Tata Surya sebagai berikut.
a. Hipotesis Kabut
Imanuel Kant (1724–1804),
seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, menjelaskan bahwa hipotesis solar
nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan paling terkenal mengenai
terjadinya Tata Surya. Dijelaskannya pula bahwa matahari, Bumi, dan planet lain
awalnya merupakan satu kesatuan yang berupa gumpalan kabut yang berputar
perlahan-lahan, kemudian inti kabut menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi
matahari, sedangkan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet-planet dan
satelit-satelit.
b. Hipotesis Planetesimal
Teori Planetesimal yang berarti planet kecil dalam
penelitian berjudul ”The Origin of the Earth” atau ”Asal Mula Terjadinya Bumi”
telah dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi berkebangsaan
Amerika Serikat, pada tahun 1916. Dalam teori ini dikatakan awal pembentukan
planet mirip kabut pijar, karena di dalam kabut itu terdapat material padat
yang berhamburan yang disebut planetesimal. Setelah itu, sebuah bintang (sama
dengan matahari) berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak jauh sehingga
terjadi pasang naik pada permukaan matahari, dan sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang yang
mendekat tersebut.
Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari
sebagian massa
matahari jatuh dan menyatu kembali dengan matahari, tetapi sebagian yang lain
berhamburan di angkasa sekitar matahari membentuk planet-planet kecil yang
beredar pada orbit masing-masing.
c. Hipotesis Pasang Surut Gas
Teori ini berdasarkan hipotesis bahwa pada awal
kejadiannya sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak
bersimpangan dengan matahari, dan menimbulkan pasang pada permukaan matahari.
Pasang tersebut berbentuk menyerupai cerutu
yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut bergerak mengelilingi matahari dan
pecah menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil. Karena perbedaan besar kecilnya
butir sehingga massa butir yang lebih besar
menarik massa
butir yang lebih kecil, dari proses tersebut membentuk gumpalan yang semakin
besar sebesar planet-planet. Demikian seterusnya sehingga terbentuklah planet
dan satelit yang ada sekarang ini. Teori ini lebih
dikenal dengan nama Hipotesis Tidal James-Jefries yang ditemukan pada tahun 1917 oleh sarjana berkebangsaan Inggris
bernama James Jeans dan Herald Jeffries.
d. Hipotesis Peledakan Bintang / Nebular
Teori ini menjelaskan adanya sebuah bintang
sebagai kawan matahari, kemudian terjadi evolusi antara matahari dan bintang
tersebut. Ada
bagian yang memadat dan terjebak di dalam orbit keliling matahari, sebagian
lagi meledak dan bebas di ruang angkasa. Keberadaan teori ini didukung oleh
banyak ahli astronomi yang telah membuktikan adanya bintang
kembar.
e. Hipotesis Kuiper / Protoplanet
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom bernama Gerard P. Kuiper (1905–1973). Ia mengatakan bahwa
semesta terdiri atas formasi bintang-bintang, di mana dua pusat yang memadat
berkembang dalam suatu awan antar bintang dari gas hidden. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang
lainnya dan kemudian memadat menjadi bintang tunggal yaitu matahari. Kemudian
kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari massa
yang lebih besar yang menyebabkan awan yang lebih kecil menjadi awan yang lebih
kecil lagi yang disebut protoplanet.
Jika awan mempunyai ukuran yang sama akan
terbentuk bintang ganda yang sering terjadi di alam semesta. Pada saat matahari
memadat, ia akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi radiasi
dipancarkan. Energi yang terpancar tersebut mampu mendorong gasgas yang lebih
terang, seperti hidrogen dan helium, dari awan yang menyelubungi
protoplanet-protoplanet yang paling dekat ke matahari.
ROTASI & REVOLUSI BUMI
1.
Rotasi Bumi
a.
Pengertian Rotasi bumi .
Rotasi bumi merupakan proses berputarnya bumi
mengelilingi matahari dari arah barat ke timur yang berlawanan dengan arah
jarum jam.
b.
Akibat akibat dari rotasi bumi
-
Adanya pergantian siang dan malam.
Bagaian permukaan yang kebetulan mendapatkan sinar
matahari dikatakan dalam keadaan siang hari, sedang bagian permukaan bumi yang
kebetulan tidak mendapat sinar matahari disebut malam hari. Jadi, rotasi bumi
menyebabkan separuh bola bumi mengalami siang hari selama 12 jam, dan
separuhnya lagi mengalami malam hari selama 12 jam.
-
Gerak semu matahari dan bintang.
Gerakan matahari dan bintang yang terbit di arah
timur dan tenggelam di arah batar merupakan gerak semu dari matahari dan
bintang-bintang. Karena bumi berotasi dari arah barat ke timur, maka
benda-benda langit seperti matahari dan bintang kelihatan bergerak dari timur
ke barat.
-
Perubahan arah angin.
Rotasi bumi mengakibatkan angin pasat yang arahnya
dari utara (dari 300 LU) akan berbelok ke arah kanan, sedangkan yang
semula dari selatan (dari 300 LS) akan berbelok ke kiri.
-
Perbedaan waktu untuk daerah bujur yang berbeda.
Bumi berputar pada sumbunya selama 24 jam. Hal itu
berarti setiap 1 jam = 150 bujur atau setiap 1 bujur sebesar 4
menit. Jadi daerah yang lintang bujurnya tidak sama, waktunya juga berbeda.
-
Pemanfaatan bumi pada kedua kutubnya.
Pada waktu bumi dalam proses mendidngin dan
mengeras, saat itu bumi telah berputar pada porosnya sehingga bumi mengalami
pemanfaatan pada kedua kutubnya.
c.
Percobaan yang membuktikan bahwa bumi berotasi
-
Percobaan Benzenberg dan Reich (percobaan dengan benda jatuh)
Benzeinberg (tahun 1802) mengadakan percobaan
dengan menjatuhkan sebuah peluru logam dari puncak menara. Ternyata peluru itu
tidak jatuh persis dibawahnya, namun agak melenceng kea rah timur. Hal itu
membuktikan bahwa bumi berotasi dari barat ke timur.
Reich (tahun 1831) juga melakukan percobaan yang
serupa pada sebuah lubang pertambangan, dan ternyata hal yang serupa di
dapatkan.
-
Ayunan Foucault
Pada tahun 1851, Foucault mengadakan percobaan
pendulum (bandul) yang diikatkan atau digantungkan pada puncak bangunan tinggi.
Agar bandul yang di ayunkan arahnya tetap, maka dipakai patokan bintang spica
(bintang tetap). Ternyata stelah diamati, setiap 6 jam bandul mempunyai gerak
yang berbeda.
2.
Revolusi Bumi
a.
Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi bumi merupakan sebuah peristiwa
pergerakan bumi mengelilingi matahari selama 365 hari 9 menit 10 detik beredar
dari barat ke timur. Dengan kecepatan 30 km/det. Melalui lintasan yang
berbentuk elips dengan kelilingnya sepanjang 943.000.000 km.
b.
Akibat dari Revolusi Bumi.
-
Perbedaan Semu tahunan
~
Perbedaan matahari pada bidang ektiftika selama satu tahun.
Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh matahari dalam satu tahun.
Diantara bintang-bintang, memotong equator langit di dua titik yang dinamakan
equinoctial (titik persamaan malam).
~
Bidang ekliptika membentuk sudut 23 ½0 equator langit. Itulah
sebabnya matahari dalam satu tahunnya bergerak antara 23 ½ o
LU – 23 ½ 0 LS.
~
Ada empat titik
penting pada ekliptika :
~
Titik potong antara ektiptika dengan equator langit.
1. Titik
aries atau titik musim semi (21 Maret); ketika matahari di titik ini, dibelahan
bumi utara permukaan musim semi.
2. Titik
musim gugur (23 september); ketika matahari di titik ini, dibelahan bumi utara
permukaan musim gugur.
~
Titik potong yang terjauh dengan equator, dinamakan juga solistitium yaitu
titik pemberhentian matahari.
3. Titik
musim panas (21 juni); dinamakan solistitium musim panas atau solistitium
utara. Ketika matahari dititik ini, di belahan bumi utara permukaan musim
panas.
4. Titik
musim dingin (33 desember ); dinamakan solistitium musim dingin atau
solistitium selatan. Ketika matahari di titik ini, dibelahan permulaan musim
dingin.
Sepanjang ekliptika kira-kira 100 ke
kanan dan 100 ke kiri terdapat 12 rasi bintang yang berderet
membentuk sebuah gelang yang dinamakan Zodiak ke 12 rasi bintang tersebut.
- Pergeseran matahari antara 23 ½ 0 LU (Garis Balik Utara) – 23 ½ 0
LS (Garis Balik Selatan)
# Tanggal 21 maret , matahari tepat di khatulistiwa untuk semua tempat di bumi.
Keistimewaan tanggal 21 Maret :
~
Matahari terbit tepat di timur, dan terbenam tepat dibarat.
~
Panjang siang = panjang malam
Jika berada di ekuator , misalnya di Pontianak
pada jam 12.00 matahari tepat di Zenit.
Di kutub selatan permulaan malam,dan di kutub utara permulaan siang.
Tanggal 21 Juni ,matahari dalam kedudukan paling utara yaitu pada garis 23 ½ 0
LU.
Keistimewaan tanggal 21 juni:
matahari terbit di tempat paling utara da terbenamjuga di tempat paling utara.
Dikutub selatan tepat tengah malam, dan di kutub selatan sebaliknya.
Di tempat-tempat belahan utara siang lebih panjang daripada malam hari, di
tempat-tempat belahan bumi selatan sebaliknya.
Tanggal 23 September, matahari kembali beredar di khatulistiwa. Arah sumbu
perputaran bumi sama dengan arah sumbu perputaran bumi pada tanggal 21 maret.
Keistimewaan tanggal 23 september:
Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat di titik barat.
Panjang siang sama dengan panjang malam.
Di khatulistiwa pada jam 12.00, matahari tepat di Zenit.
Di kutub selatan permulaan siang hari dan di kutub utara permulaan malam hari
Pada tanggal 22 desember, matahari dalam kedudukan paling selatan yaitu pada
garis 23 ½ 0 LS.
Keistimewaan tanggal 22 Desember:
Matahari terbit dan terbenam di tempat yang paling selatan.
Ditempat-tempat belahan bumi selatan siang hari lebih panjang dari malam
hari, di tempat-tempat belahan bumi utara sebaliknya.
Di kutub selatan tepat siang harridan di kutub utara sebaliknya.
-
Terjadinya perubahan musim
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari,
terjadi perubahan musim sebagai berikut :
Tanggal 21 Maret :
Belahan bumi bagian utara musim semi
Belahan bumi selatan musim gugur
Di Indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Tanggal 21 Juni :
Belahan bumi utara musim panas
Belahan bumi selatan musim dingin.
Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau
Tanggal 23 September :
Belahan bumi utara musim gugur
Belahan bumi selatan musim semi
Di Indonesia saat peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan
Tanggal 22 Desember :
Belahan bumi utara musim dingin
Belahan bumi selatan musim semi
Di Indonesia musim penghujan
-
Pasang surut air laut.
Pada saat kedudukan bulan, bumi, dan matahari
dalam satu garis (saat bulan mati atau bulan purnama) akan terjadi gaya tarik yang besar terhadap massa air oleh bulan. Pada saat itu terjadi
pasang atau naik air laut (pasang purnama) pada saat bulan pada kedudukan 4
(akhir minggu ke I) dan 2 (akhir minggu ke III), akan terjadi pasang surut
(pasang perbani)
-
Aberasi cahaya (sesaat cahaya)
Aberasi cahaya merupakan sudut yang dibentuk oleh
arah datangnya cahaya yang sebenarnya dengan kesan yang dilihat oleh pengamat
(dari bumi)
Pertama kali ditemukan oleh Bradley, 1726 ketika
mendapatkan kesulitan dalam percobaan menghitung paralaksis bintang, karena
bintang itu selalu bergeser dari tempatnya.
Setelah diselidiki ternyata memang cahaya itu
memerlukan waktu untuk menempuh tabung teropong yang dipakainya. Andaikan bumi
tidak berotasi dan berevolusi pasti tidak akan terjadi aberasi cahaya. Karena
teropong yang kita pakai turut berevolusi dengan bumi, maka terjadilah sesaat cahaya
dalam penglihatan.
-
Terjadinya Gerhana
Gerhana bulan (lunar eclips)
Jika pada waktu bulan purnama, bulan berada
disalah satu simpul atau di dekatnya, maka bulan tersebut akan terletak pada
satu garis lurus dengan bumi dan matahari. Pada saat itulah dapat terjadi
gerhana bulan.
Simpul lintasan bulan adalah titik potong antara
lintasan bulan dengan ekliptika kejadiannya adalah:
Jika lintasan peredaran bulan dan ekliptika
berimpit, pada saat bulan dan matahari beroposisi, maka terjadi gerhana bulan
total. Pada saat ini bulan seluruhnnya masuk ke dalam kerucut
Bayangan cuti bumi.
Jika hanya sebagian saja yang masuk ke bayangan
tersebut, terjadilah gerhana bulan partial atau sebagian.
Jika bulan hanya memasuki bayangan penumbra atau
tambahan, maka tidak aka nada gerhana bulan.
Hal – hal yang penting mengenai gerhana bulan :
-
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika bulan berkedudukan dekat
(120 ) atau di titik simpul
-
Gerhana bulan berawal dari bagian timur dan terakhir dibagian barat.
-
Gerhana bulan terjadi terjadi hanya satu kali dalam 1 bulan sinodis.
-
Gerhana bulan total memakan waktu maksimal 220 menit. Dengan perincian, 2
x 60 menit untuk 2 kali gerhana partial, dan 100 menit untuk gerhana total.
-
Gerhana bulan dapat dilihat diseluruh bagian bumi yang sedang mengalami malam.
-
Pada waktu gerhana bulan total, bulan tidak benar-benar gelap sebab cahaya
matahari masih menghias di angkasa sehingga masih ada yang mencapai bulan.
-
Terjadinya gerhana matahari (solar ecklip)
Terjadi pada waktu bulan baru, di saat bulan
sedang konjungsi. Pada waktu itu bulan berada di titik simpul atau di dekatnya,
sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan, dan terjadilah gerhana matahari
(solar ecklips)
1.
Gerhana matahari total
Apabila bayang bulan jatuh ke permukaan bumi, maka
tempat-tempat dipermukaan bumi yang terkena bayangan tersebut mengalami gerhana
matahari total.
Bayangan ini berpindah-pindah karena bumi
berotasi, juga berevolusi.
2.
Gerhana matahari partial
Daerah ini meliputi daerah yang cukup luas yang di
jatuhi bayangan tambahan (penumbra) bulan.
3.
Gerhana matahari cincin (gelang)
Karena lintasan bumi maupun bulan terbentuk elips,
maka ada kemungkinan bayangan bulan tidak mengenai bumi, karena kerucut
baying-bayang inti bulan lebih pendek dari jarak bumi – bulan. Matahari akan
terhalang bulan tepat di tengahnya, sehingga matahari seperti berbentuk cincin.
Perbedaan gerhana bulan dengan matahari :
1.
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru sedangkan gerhan bulan terjadi
pada saat bulan purnama.
2.
Pada saat gerhana matahari, matahari bersinar seperti biasa hanya tertutup oleh
bulan. Sedangkan pada saat gerhana bulan, bulan tidak bersinar sama
sekali karena terhalang oleh bumi dan sifat bulan yang hanya memantulkan
cahaya matahari.
3.
Gerhana matahari hanya dialami oleh sebagian permukaan bumi pada siang hari.
Gerhana bulan dialami oleh semua bagian permukaan bumi yang sedang mengalami
malam.
4.
Gerhana matahari berlangsung selama 2 jam, dan untuk seluruh bagian yang
mengalami gerhana itu paling lama 6 jam. Sedangkan gerhana bulan berlangsung
tidak lebih dari 4 jam.
5.
Gerhana matahari kemungkinan terjadinya lebih banyak dan gerhana bulan
berlangsung tidak lebih dalam satu periode di seluruh permukaan bumi.
-
Terjadinya hari panjang dan hari pendek.
Pada saat matahari di garis balik utara, maka di
daerah lintang tengah utara dan kutub utara dan kutub utara bumi mengalami
siang hari panjang dan malam hari pendek. Sedangkan daerah lintang tengah
selatan dan kutub selatan mengalami siang hari pendek dan malam hari panjang.
Pada saat matahari di garis balik selatan terjadilah hal sebaliknya.
-
Presesi
Presesi adalah goyangan sumbu bumi mengelilingi
sumbu ekliptika dengan arah positif dalam periode 26.000 tahun.
Akibat dari presesi:
1.
Perubahan kutub langit
2.
Perubahan letak titik aries.
Sumbu bumi pada tahun 1950-an menunjuk tepat ke
bintang Polaris. Jadi pada waktu itu letak bintang Polaris tepat di atas kutub
utara , yaitu di titik kutub langit utara.
Kira-kira 3.000 tahun yang lalu KLU tidak terletak
pada bintang Polaris tetapi pada alpha draconist dari rasi draco.
Maka 13.000 tahun yang akan datang, KLU akan
bergerak sampai ke bintang Vega.