Newest Post
// Posted by :Ridho Suryawaldi
// On :Jumat, 10 Agustus 2012
Sekarang aku mau
menulis tentang buber PUMA (sePUluh liMA) yang ke tiga kalinya,tepatnya jatuh
pada tanggal 1 Agustus 2012 yang berlokasi di rumah salah seorang teman kami
yaitu Nila Getir Fitriani di bermis 1, karena kami sudah tiga kali
mengadakan buber walaupun kami bersama hanya waktu kelas sepuluh dan berpisah
pada saat naik ke kelas sebelas tapi kami tetap menjalin sillturrahmi dan tetap
kompak seperti biasanya, seperti saat kami sekelas dulu. Namun buber kali ini
tidak seramai buber tahun lalu karena banyak dari teman-teman ku yang tak bisa
hadir (exp: haduuh... sayang sekali), walapun begitu beber kami tetap terasa
menyenangkan dan sperti biasanya diwarnai dengan canda tawa, seperti saat kami
bersama dulu (exp: Kangen masa–masa kelas sepuluh).
Yaa… seperti anak muda yang lagi nongkrong kami membicarakan
semua hal yang gokil yang dapat dibuat tertawaan, entah itu kami sendiri,
teman, pacar, bahkan guru. Pokoknya kalau dah ngumpul kayak gitu bawaanya gak
pengen bubar.
Setelah dari rumah Nila kami pergi ke rumah Rana di rakam
entah mengapa setiap kali buber kami selalu menyempatkan diri kerumah Rana,
mungkin sebuah tradisi kali ya, atau mungkin karena di sana ada banyak jajan
yang dapat kami makan (maklumlah soalnya Rana ini anak dari pak Camat, jadi tak
heran kalau dirumahnya banyak sekali kue khas Ramadhan) maklum karena kami ini
pemuda-pemudi tidak bermodal yang selalu ingin gratisan.
Tak terasa jam tangan mahal ku ini menunjukkan pukul 9.00,
pagi memang namun bagi ku dan teman-teman yang rumahnya agak jauh ini adalah
waktunya untuk go home, aku dan teman-teman ku yang senasib sepanggungan pun
pamit kepada tuan rumah dan teman-teman yang lain, yang masih ingin diam dan
melepas rindu lebih lama lagi.
Berat rasanya namun mau gimana lagi, waktu yang mempertemukan
kita dan waktu pula yang mesahkan kita (leidih sok bijak, sok melan kolis), Ku
berharap ini bukan buber terakhir kita.
PUMA