Newest Post
Archive for Agustus 2012
Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"
Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa?", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."
"Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia .."
http://zonamalam.blogspot.com/2011/10/wanita-adalah-makhluk-yang-sempurna.html
"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"
Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa?", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."
"Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia .."
Wanita Adalah Makhluk Yang Sempurna, Hanya Satu Yang Kurang Darinya
Rabu, 22 Agustus 2012
Posted by Ridho Suryawaldi
Tag :// Artikel
Sekarang aku mau
menulis tentang buber PUMA (sePUluh liMA) yang ke tiga kalinya,tepatnya jatuh
pada tanggal 1 Agustus 2012 yang berlokasi di rumah salah seorang teman kami
yaitu Nila Getir Fitriani di bermis 1, karena kami sudah tiga kali
mengadakan buber walaupun kami bersama hanya waktu kelas sepuluh dan berpisah
pada saat naik ke kelas sebelas tapi kami tetap menjalin sillturrahmi dan tetap
kompak seperti biasanya, seperti saat kami sekelas dulu. Namun buber kali ini
tidak seramai buber tahun lalu karena banyak dari teman-teman ku yang tak bisa
hadir (exp: haduuh... sayang sekali), walapun begitu beber kami tetap terasa
menyenangkan dan sperti biasanya diwarnai dengan canda tawa, seperti saat kami
bersama dulu (exp: Kangen masa–masa kelas sepuluh).
Yaa… seperti anak muda yang lagi nongkrong kami membicarakan
semua hal yang gokil yang dapat dibuat tertawaan, entah itu kami sendiri,
teman, pacar, bahkan guru. Pokoknya kalau dah ngumpul kayak gitu bawaanya gak
pengen bubar.
Setelah dari rumah Nila kami pergi ke rumah Rana di rakam
entah mengapa setiap kali buber kami selalu menyempatkan diri kerumah Rana,
mungkin sebuah tradisi kali ya, atau mungkin karena di sana ada banyak jajan
yang dapat kami makan (maklumlah soalnya Rana ini anak dari pak Camat, jadi tak
heran kalau dirumahnya banyak sekali kue khas Ramadhan) maklum karena kami ini
pemuda-pemudi tidak bermodal yang selalu ingin gratisan.
Tak terasa jam tangan mahal ku ini menunjukkan pukul 9.00,
pagi memang namun bagi ku dan teman-teman yang rumahnya agak jauh ini adalah
waktunya untuk go home, aku dan teman-teman ku yang senasib sepanggungan pun
pamit kepada tuan rumah dan teman-teman yang lain, yang masih ingin diam dan
melepas rindu lebih lama lagi.
Berat rasanya namun mau gimana lagi, waktu yang mempertemukan
kita dan waktu pula yang mesahkan kita (leidih sok bijak, sok melan kolis), Ku
berharap ini bukan buber terakhir kita.
PUMA
Tag :// Catatan