Newest Post
Archive for November 2012
v Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Seperti telah disebutkan di muka
bahwa Pembangunan nasional direalisasikan melalui Pembangunan Jangka Pendek dan
Pembangunan Jangka Panjang. Dan Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui
program Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Selama masa Orde Baru, pemerintah
telah melaksanakan enam Pelita yaitu:
v Pelita I
Pelita I dilaksanakan mulai 1 April 1969
sampai 31 Maret 1974,
dan menjadi landasan awal pembangunan masa Orde Baru. Tujuan Pelita I adalah
meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi
pembangunan tahap berikutnya. Sasarannya adalah pangan, sandang, perbaikan
prasarana perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
Titik beratnya adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk
mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian,
karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
v Pelita II
Pelita II mulai berjalan sejak
tanggal 1 April 1974
sampai 31 Maret 1979.
Sasaran utama Pelita II ini adalah tersedianya pangan, sandang, perumahan,
sarana prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.
Pelaksanaan Pelita II dipandang cukup berhasil. Pada awal pemerintahan Orde
Baru inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I inflasi berhasil ditekan
menjadi 47%. Dan pada tahun keempat Pelita II inflasi turun menjadi 9,5%.
v Pelita III
Pelita III dilaksanakan pada tanggal
1 April 1979
sampai 31 Maret 1984. Pelaksanaan Pelita III masih berpedoman pada Trilogi Pembangunan, dengan titik berat
pembangunan adalah pemerataan yang dikenal dengan Delapan Jalur Pemerataan.
v Pelita IV
Pelita IV dilaksanakan tanggal 1
April 1984
sampai 31 Maret 1989.
Titik berat Pelita IV ini adalah sektor pertanian untuk menuju swasembada
pangan, dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri. Dan di tengah berlangsung pembangunan pada Pelita
IV ini yaitu awal tahun 1980
terjadi resesi. Untuk
mempertahankan kelangsungan pembangunan ekonomi, pemerintah mengeluarkan
kebijakan moneter dan fiskal. Dan pembangunan nasional dapat berlangsung terus.
v Pelita V
Pelita V dimulai 1 April 1989
sampai 31 Maret 1994.
Pada Pelita ini pembangunan ditekankan pada sector pertanian dan industri. Pada
masa itu kondisi ekonomi Indonesia berada pada posisi yang baik, dengan
pertumbuhan ekonomi sekitar 6,8% per tahun. Posisi
perdagangan luar negeri memperlihatkan gambaran yang menggembirakan.
Peningkatan ekspor lebih baik dibanding sebelumnya.
v Pelita VI
Pelita VI dimulai 1 April 1994
sampai 31 Maret 1999.
Program pembangunan pada Pelita VI ini ditekankan pada sektor ekonomi yang
berkaitan dengan industri dan pertanian, serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak
pembangunan. Namun
pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri
yang mengganggu perekonomian telah menyebabkan proses pembangunan terhambat,
dan juga menyebabkan runtuhnya pemerintahan Orde Baru.
Tag :// Tugas
1.
Pengertian
Amal shaleh maksudnya
adalah berusaha melakukan perbuatan baik, berupaya membantu saudanya yang
ditimpa musibah dan meringankan persoalan yang terjadi.
Amal shaleh adalah
melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain
berdasarkan ikhlas karena Allah semata.
Sebagaimana frman Allah :
Yang artinya : “dan
orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka
kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82)
2. Yang termasuk perbuatan amal
saleh diantaranya :
1). Amal Jariyah : pekerjaan yang mendatangkan pahala
karena memberikan manfaat kepada orang lain, seperti membangun tempat ibadah.
2). Amar Ma’ruf : menyeru atau mengajak orang untuk berbuat
kebaikan, baik secara lisan maupun dengan memberikan contoh tauladan dalam
bentuk perbuatan langsung.
Perhatikan Firman Allah :
Yang artinya : “dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah
orang-orang yang beruntung”. (QS Ali-Imran ; 104)
3). Berbakti
kepada orang tua
Keharusan
berbakti kepada orng tua yang diajarkan dalam Islam sangatlah rasional,
mengingat sedemikian besar jasa ibu dan bapak dalam merawt dan
menjaga anak-anak sejak dari kandungan hingga dewasa. Sesuai dengan firman
Allah :
Yang artinya : “Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al-Israa 23 )
3. Amal saleh kepada Allah seperti:
1). Memulai sesuatau perbuatan baik dengan Basmalah dan
mengahirinya dnegan Hamdalah
2). Brniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan
baik yang hendak kita lakukan dan jangan lupa berfikir dengan matang dan benar
3). Disiplindalam bribadah dan beramal shaleh serta
berdasarkan ilmu
4). Selalu berzdikir dan berdoa kepada Allah setelah
berusaha dan berikhtiar
5). brtawakal dan bersabar serta bersyukur kepada Allah
4. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya :
1). Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah
2). Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa,
kebinasaan, kehancuran seperti judi, zina, mencuri, narkoba, merokok,
merampok dan lain-lain
3). Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang
lain karena Allah
4). Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka,
iri, dengki, kikir, boros, adu domba dalam bergaul sesama manusia.
5). Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja,
pesimis, penakut, tergesa-gesa dan sikap atau sifat yang jelek lainnya.
5. Berikut perbuatan amal saleh yang perlu kita
tingkatkan untuk memajukan umat Islam saat ini
1.) Disiplin dalam belajar,
Tugas seorang pelajar adalah belajar dengan ttekun. Dalam hal
ini para pelajar dituntut untuk bekerja keras, dalam membaca dan menelaah
pelajaran. Orang yang senang membaca akan memperoleh ilmu pengetahuan yang
banyak. Belajar hendaknya dijauhkan dari hal-hal yang kurang baik (negatif),
seperti permainan, video game, kenakalan remaja atau hal-hal lain yang kurang
baik bagi seorang pelajar. Sebab pelajar yang sudh mengenal pergaulan diluar
rumah yang negatif akan berakibat fatal. Mereka akan mengabaikan pelajaran di
sekolah.
Dalam hal ini orang tua mempuyai pranan yang sangat penting .
Mereka harus dapat mengarahkan anak-anaknya agar gemar mambaca hal-hal yang
positif dan melarang membaca yang berbau negatif, seperti bacaab pornografi dan
lainnya. Orang tua harus mempunyai sikap wspad di dlam mengawsi putra putrinya
yang msih duduk di bangku sekolah. Karena pada masa sekarang banyak pelajar
yang tidak menghiraukan dirinya sebagai pelajar, sebab mereka sudah mengenal
dunia diluar sekolah. Oleh sebab itu pemerintah menghimbau agar para pelajar
jangan mudah tekena pengaruh arus diluar sekolah seperti, narkoba, minuman
keras, pergaulan bebas. Seorang pelajar harus tekun belajar demi masa depan
bangsa dan negaranya.
2). Disiplin dalam bekerja
Disiplin dalam bekerja adalah modal dasar untuk memperoleh hasil
yang memuaskan. Seorang muslim harus disiplin dalam bekerja, giat berusaha,
tidak mengandalkan orang lain, atau bermalas-malasan sambil menentukan uluran
tangan orng lain. Rasulullah SAW, memberikan contoh, sebaik-baiknya penghasilan
adalah usaha sendiri dan penghidupan yang bersumber dari penghasilan itu. Oleh
karena itu hendaklah rajin dan disiplin dalam bekerja, agar mendapat kesejahtaraan
dan kebahagiaan hidup dengan tidak lupa mengingat Allah swt.
Maksud disiplin dalam bekerja adalah menggunakan waktu dengan
sebaik-baiknya. Misalnya, seorang bekerja di perusahaan maka ia harus mentaati
semua peraturan sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Atau kita
berusaha ssendiri dengan kerja keras dan penggunan waktunya diatur. Dengan
demikian akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebaliknya seseorang yang
kurang disiplin dalam bekerja
Maka akan merugikan diri sendiri dan merugikan perusahaan.
Seseorang yang giat bekerja mempunyai tujuan atau angan-angan,
seakan-akan hidup selama-lamanya. Jadi setiap hari ia mendapatkan kepuasan
dengan keberhasilan usaha atau pekerjaannya.
3). Disiplin dalam
berlalulintas
Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, semua pengguna jalan
hendaknya, mempunyai kesadaran untuk mentaati peraturan lalulintas, dalam
bentuk rambu-rambu lalu lintas. Untuk menghidari kecelakaan hendaknya jangan
kebut-kebutan, jangan emosi, jangan ceroboh, taati rambu-rambu. Begitu juga
dalam melengkapi surat-surat kendaran. Seperti SIM, STNK,
Hubungannya dengan lalulintas pemerintah mengeluarkan
undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan No 22 tahun 2009, adalah untuk
menertibkan para pemakai jalan di Indonesia yang makin hari makin bertambah,
baik jumlah kendaraan, angka pelanggaran, maupun angka kecelakaan.
4). Disiplin dalm
bribadah.
Manusia sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya
dengan diberi akal untukl berfikir hingga dpat membedakan antara ang benar
dengan yang salah, bahkan untuk mengelola alm semesta. Maka sudah
sepantasnyalah manusia mendekatkan diri kepada Allah, atau bersyukur dengan
meningkatkan ibadahnya kepada Allah.
Manusia mengemban amanat yang paling besar yaitu amanat aibadah
dan amanat sebagai khalifah. Amanat ibadah artinya manusia wajib menyembah
serta tunduk dan patuh hanya kepada Allah swt, sebagaimana Firman-Nya.
Yang artinya :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah ; 5 )
Dengan demikian secara akal maupun wahyu, manusia wajib
berhubungan kepada Allah utnuk mengabdikan dirinya dengan mendisiplinkan ibadh,
seperti mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan ibadah yang lainnya.
5. Disiplin dalam masyarakat
Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar
belakang budaya, setiap mnusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karnanya
setiap manusia memiliki watak dan ingkah laku yang berbeda, naum dengan
bemasyarakat mereka tentu memiliki norma-norma dan nilai-nilaikemasyarakatan
serta peraturan yang disepakati bersama, yang harus dihormati dan dihargai.
Asebagai bangsa Indonesia yang religius dan berfalsafah Pancasila, tentunya
kita harus mentaati dan mematuhi nilai-nilai dan norma-norma serta adat
yang berlaku pada masyarakat kita.
Sesuai dengan naluri kemanusiaan, setiap anggota masyarakat
ingin lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sekiranya tidak
ada aturan yang mengikat dalam kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang
telah digariskan oleh agama, niscaya kehidupan masyarakat akan kacau balau,
karena setiap pribadi dan kelompok akan membanggakan diri pribadi dan
kelompoknya masing-masing.
Berdsarkan kenyataan ini agama Islam menegaskan bahwa manusia
yang paling berkualitas disisi Allah, bukanlah karena keturunan atau kekayaan,
akan tetapi berdasarkan ketakwaannya. Ketakwaan merupakan perwujudan dari
kedisiplinan yang tinggi dalam mematuhi perintah Allah. Ketakwaan adalah harta
pusaka yang tidak dapat diwariskan melalui garis keturunan.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu
bangunan didalamnya terdapat komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi
berbeda-beda. Manakala salah satu komponen itu rusak maka seluruh bangunan itu
akan rusak atau binasa. Hadits Nabi menegaskan yang artinya : Seorang
mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan bangunan yang sebagian dari mereka
memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang sebelah
ke jari-jari tangan sebelah lainnya. ( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi)
6. Disiplin dalam penggunaan waktu
Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama, waktu
yang sudah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi. Demikian pentinganya arti
wakti sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan
“waktu adalah uang” . Peribahasa arab menyatakan: waktu adalah bagaikan
pedang dan waktu adalah emas. Kita orang Indonesia menyatakan sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih
terus bermain-main dan pada waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam
suntuk, tentu hidupnya menjadi tidak teraur. Karena ia tidak pandai menggunakan
waktu dengan tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu dengan cara berdisiplin
dlam merencanakan, mengatur dan menggunakan waktu yang Allah karuniakan kepada
kita tanpa dipungut biaya.
Tag :// Tugas